WhatsApp Icon
BAZNAS Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah di Sulsel

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS Parigi Moutong menggelar layanan kesehatan gratis bagi murid sekolah dasar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Anak Sekolah Sehat yang dilaksanakan di SDN No. 4, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawei Selatan.

Layanan kesehatan yang diberikan meliputi penyuluhan bahaya minuman kemasan, pemeriksaan telinga, serta pemberian vitamin. Program ini diikuti dengan antusias oleh para siswa yang hadir di sekolah.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA. menegaskan, program ini merupakan upaya nyata BAZNAS dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak.

“Melalui Rumah Sehat BAZNAS, kami berusaha mendekatkan layanan kesehatan gratis ke sekolah-sekolah, agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Ia menambahkan, edukasi mengenai bahaya minuman kemasan sejak dini sangat penting agar anak-anak lebih sadar dalam menjaga pola hidup sehat. Menurutnya, kesehatan siswa merupakan fondasi untuk mencetak generasi yang unggul di masa depan.

"Program Anak Sekolah Sehat ini juga menjadi bentuk penyaluran zakat yang dihimpun melalui para muzaki dan dikelola oleh BAZNAS. Insya Allah BAZNAS akan menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang dihimpun dapat tersalurkan secara tepat sasaran," ujarnya.

Dengan demikian, kata Saidah, dana ZIS tidak hanya bermanfaat untuk bantuan langsung, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Adapun total keseluruhan penerima pelayanan manfaat (PPM) layanan ini mencapai 453 jiwa, program ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam memperluas layanan kesehatan berbasis zakat.

BAZNAS berharap kehadiran layanan kesehatan gratis bagi anak sekolah dapat terus berlanjut dan semakin diperluas ke daerah lain. Dengan dukungan masyarakat dan muzaki, program ini diharapkan mampu memperkuat peran BAZNAS dalam membangun kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan umat.

19/09/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS
BAZNAS RI Siapkan 41 Truk Kontainer Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Palestina

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Mesir, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah, mengirimkan 41 truk kontainer berisi 45.000 karton paket bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan,bBantuan tersebut terdiri dari kebutuhan pokok seperti mi, beras, kacang, keju, tuna kaleng, biskuit, jus kotak, tepung, saus, dan kurma. Melalui Bait Zakat Wa As-Shadaqat, BAZNAS mengirimkan 30 truk kontainer, sementara melalui Sunnah Al Hayyah juga disiapkan 11 truk kontainer. Sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak 41 truk.

Kiai Noor menyampaikan, pihaknya menyambut baik gencatan senjata antara Palestina dan Israel. Hal ini mendorong BAZNAS untuk segera mempersiapkan pengiriman bantuan kebutuhan pokok ke Gaza.

“Alhamdulillah kita sedang menyiapkan paket bantuan untuk rakyat Palestina. Kita menyadari bahwa ujian yang mereka hadapi sangatlah berat, namun kita juga meyakini bahwa dengan kebersamaan, doa, dan ikhtiar, kita dapat meringankan penderitaan mereka,” ujar Kiai Noor di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, dalam menjaga komitmen dalam membantu rakyat Palestina, BAZNAS RI telah menandatangani MoU dengan UNRWA, JHCO, dan KHCF. Karenanya, selain menyalurkan bantuan makanan, BAZNAS RI juga berencana membantu pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak akibat perang, seperti rumah sakit dan sekolah.

“Kami berharap dengan memperluas jaringan kerja sama ini akan mempermudah penyaluran bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina,” kata Kiai Noor.

Kiai Noor menambahkan hingga saat ini BAZNAS RI telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp120 miliar untuk masyarakat Palestina, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 407.350 orang dan terus bertambah.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kepercayaan dan kepedulian yang telah diberikan. Semoga Allah Swt membalas kebaikan ini dengan keberkahan yang berlipat ganda, serta menjadikan amal ini sebagai penolong kita di dunia dan akhirat,” katanya.

Wakil Ketua BAZNAS RI sekaligus Ketua Satgas Palestina, H. Mokhamad Mahdum, MIDEC, AK, CA, CPA, CWM, CGRCOP, GRCE, CHRP, menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Mesir.

“BAZNAS RI juga masih tetap membuka Infak Kemanusiaan bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyalurkan keprihatinannya kepada Palestina, apa lagi saat ini juga kita akan segera memasuki bulan Ramadhan,” ucap Mo Mahdum.

30/01/2025 | Kontributor: Badal Awan
BAZNAS Makassar Dampingi dan Monitoring Pengembangan Bantuan Usaha UMKM

Dalam upaya memperkuat dampak positif bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar melaksanakan kegiatan pendampingan dan monitoring serta evaluasi (monev) terhadap penerima manfaat program bantuan UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bantuan yang diberikan dapat dioptimalkan dan berdampak signifikan terhadap peningkatan usaha serta kesejahteraan para penerima manfaat.

Kegiatan pendampingan dan monev ini dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan tim pendamping BAZNAS Kota Makassar yang telah memiliki keahlian di bidang pemberdayaan ekonomi. Proses ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan keuangan usaha, strategi pemasaran, hingga pengembangan produk. Selain itu, BAZNAS juga memberikan pelatihan dan konsultasi guna mendukung pertumbuhan usaha penerima manfaat.

Wakil Ketua II BAZNAS, Bapak H. Syahruddin Mayang, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam mengoptimalkan dana zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat. “Melalui pendampingan dan monev ini, kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah zakat yang disalurkan dapat benar-benar membantu penerima manfaat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Kami juga terus mendorong penerima bantuan untuk menjadi mandiri dan berkembang lebih baik ke depannya,” ujar H. Syahruddin Mayang.

Salah satu penerima manfaat, Muktabar Matammeng, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BAZNAS atas pendampingan yang diberikan. “Bantuan dan pendampingan dari BAZNAS sangat membantu saya dalam mengelola usaha. Sekarang saya lebih memahami cara mengatur keuangan usaha dan meningkatkan pemasaran produk,” ujar Muktabar Matammeng.

Dengan adanya kegiatan ini, BAZNAS Kota Makassar berharap dapat menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM. Tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga membangun kapasitas penerima manfaat agar mampu menghadapi tantangan dalam mengembangkan usahanya. Ke depan, BAZNAS berkomitmen untuk terus melakukan inovasi program pemberdayaan yang berdampak luas bagi masyarakat.

13/12/2024 | Kontributor: Astin Setiawan
BAZNAS Makassar Salurkan Makanan Bergizi di Kampung Pemulung

[Makassar, 22/11/2024] – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat prasejahtera, BAZNAS Kota Makassar kembali menyalurkan bantuan makanan kepada kaum dhuafa di wilayah perkampungan pemulung. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung kesejahteraan masyarakat kurang mampu.

Pada kesempatan kali ini, sebanyak 150 paket makanan didistribusikan kepada penerima manfaat. Bantuan pangan ini berupa makanan bergizi yang diharapkan dapat memenuhi nutrisi warga serta meringankan kebutuhan pangan.

"Kami sangat bersyukur dapat berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Semoga bantuan ini menjadi berkah dan memberikan manfaat nyata bagi mereka," ujar bapak Abd. Jurlan, Pimpinan BAZNAS Kota Makassar, dalam sambutannya.

Kegiatan pembagian ini merupakan donatur dari para muzaki dan munfik BAZNAS Kota Makassar yang rutin disalurkan setiap pekan sebagai program sedekah jumat dimana BAZNAS Kota Makassar sebagai perpanjangan tangan dari para donatur yang ingin berbagi kebaikan.

22/11/2024 | Kontributor: Astin Setiawan
Musafir Asal Lombok, BAZNAS Makassar Bantu Biaya Perjalanan Pulang

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar terus membuktikan komitmennya dalam membantu ummat yang membutuhkan, termasuk musafir yang kehabisan biaya untuk kembali ke kampung halaman. Keluarga Muh.Ilham asal Kelurahan Jelantik, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, atau NTB, salah satunya.

Bantuan yang diberikan BAZNAS Kota Makassar untuk musafir yang kehabisan biaya kembali ke kampung halaman adalah bentuk nyata kepedulian terhadap sesama. Sekalipun bantuan itu adalah langkah kecil, tetapi memiliki makna besar dalam mewujudkan solidaritas sosial.

Selasa, 5 November 2024, pagi, Muh.Ilham bersama Ruthimelda dan enam anaknya mendatangi Kantor BAZNAS Kota Makassar untuk menyampaikan keluhan.

“Maaf pak, saya mau minta bantuan dari BAZNAS Makassar ini. Sebelumnya, saya pernah ke BAZNAS Provinsi, tetapi oleh petugas di sana menyarankan saya ke BAZNAS Kota Makassar ini. Makanya, saya ke sini untuk meminta bantuan biaya kapal laut untuk pulang kampung di Lombok,” ujar Muh.Ilham kepada Kabag II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, Nabil Salim didampingi staff bidang IV Muh.Irfan.

Dia menuturkan, sudah beberapa hari belakangan ini, bersama istri dan ke enam anaknya hidupnya tidak menentu. Tidak bisa tidur, dan tidak makan. Sesekali dia diberi sedekah dari orang. Bersama keluarganya juga pernah menginap di masjid.

“Saya bersama istri dan anak anak mau kembali ke kampung di Lombok Barat. Tetapi kami tidak punya biaya. Dan, jangankan biaya perjalanan, makan saja susah. Untung saja sesekali ada orang yang bersedekah,” tuturnya, sambil menunduk.

Muh.Ilham mengisahkan, tiga bulan lalu keluarga istrinya mengajaknya bekerja ke Makassar. “Maaf, istri saya ini kelahiran Makassar. Dia muallaf. Sekalipun demikian, keluarga istri saya yang non muslim menjanjikan saya pekerjaan yang lebih baik di Makassar. Sayapun mengajak istri dan enam anak ini ke Makassar, tiga bulan lalu” ujarnya.

Hanya saja, jelas pria tamatan SLTP, kelahiran Lombok, 21 Juni 1981 ini, ternyata apa yang disepakati sebelumnya tidak ditepati keluarga istrinya di Makassar. Padahal, untuk ke Makassar ini saja hanya berbekal uang seadanya.

“Jadi, ternyata selama berada di rumah saudara istri, saya dipekerjakan sebagai pengantar air galon, dengan upah Rp2000 sekali pengantaran. Karena sangat kurang pendapatan, sementara biaya hidup di Makassar juga besar, maka saya mencoba mencari pekerjaan lain, tetapi tidak dapat. Malah, dalam keadaan yang susah itu, keluarga istri tidak bisa membantu sama sekali. Malah, kami sekeluarga diperlakukan tidak manusiawi. Hanya saja, saya dan keluarga tetap sabar,” kisahnya.

Melihat keadaan yang tidak menentu, apalagi ada anak anaknya yang membutuhkan biaya, maka tidak bisa bertahan, sehingga memilih keluar dari rumah keluarga istrinya. Di saat keluar rumah tersebut, mereka memilih masjid di pelabuhan Makassar sebagai tempat beristirahat, sembari mencari bagaimana cara untuk bisa kembali ke kampung halaman.

“Dalam situasi yang demikian itu, saya akhirnya menjual satu satunya alat komunikasi, yaitu Hp untuk bisa makan. Hp itu saya jual dengan harga Rp150.000. Karena sudah menjual Hp, maka otomatis saya sudah tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga lagi,” urainya.

Di dalam masjid di pelabuhan, ternyata ada seseorang yang menyarankan meminta bantuan di BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan. Tetapi, dia disarankan ke BAZNAS Makassar.

Setelah mengisahkan keluh kesahnya, Kabag II Nabil Salim langsung menghubungi Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong yang saat itu mengikuti Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Almadera Makassar.

H.Ashar Tamanggong mengemukakan, lembaga amil terpercaya dan amanah yang dipimpinnya bersama Ahmad Taslim, H.Syaharudin Mayang, Waspada Santing, dan H.Jurlan Em Saho’as (masing masing Wakil Ketua I,II,III, dan IV) sudah beberapa kali membantu musafir.

Bantuan itu karena, sebagai lembaga resmi yang berwenang dalam pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah, mengambil langkah nyata dalam memberikan bantuan kepada musafir yang terjebak dalam situasi sulit ini. Program bantuan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan sokongan finansial, tetapi juga untuk menyentuh aspek kemanusiaan yang lebih dalam.

Bantuan yang diberikan BAZNAS kepada musafir ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengentaskan kemiskinan dan memberikan perhatian kepada sesama. Musafir yang terjebak sejak jauh dari rumah, biasa menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kehabisan uang untuk ongkos transportasi hingga ketidakpastian saat mencari tempat berteduh.

BAZNAS Makassar, demikian ATM-sapaan akrabnya, tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga dukungan moril. Sekalipun demikian, Tim BAZNAS tetap melakukan verifikasi.

“Jadi, bantuan kepada musafir ini, tidak sekadar langkah mengatasi masalah saat itu juga, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang. Musafir yang mendapatkan bantuan dapat kembali ke rumah, berkumpul dengan keluarga, dan melanjutkan hidup mereka. Ini tentu memberikan kebahagiaan tersendiri dan memperkuat ikatan kekeluargaan,” jelas Doktor UMI Makassar ini, seraya mengakui, langkah BAZNAS Makassar ini juga menginspirasi individu dan organisasi lainnya untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial.

ATM menambahkan, seluruh biaya yang diperbantukan berasal dari para muzakki yang berasal dari ASN dan guru guru muslim se Kota Makassar, jajaran perusda, UPZ masjid, orang perorang, jajaran Polres Pelabuhan Makassar, dan lainnya.

Nabil Salim menambahkan, setelah disetujui, maka lembaga amil yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makassar itu memberikan bantuan Rp5.680.000. “

“Meski bantuannya ala kadarnya, tetapi apa yang diberikan bukan hanya sekadar angka, tetapi merupakan jembatan menuju kebahagiaan dan keluarga di kampung halaman mereka,” tuturnya, seraya merinci Rp5.680.000 tersebut untuk keperluan biaya kapal untuk delapan orang Rp680.000, biaya bus dari pelabuhan Lombok ke kampung halamannya di Jelantik sebesar Rp2000.000, dan biaya konsumsi Rp3000.000. (tim media baznas kota makassar)

07/11/2024 | Kontributor: Astin Setiawan

Berita Pendistribusian

BAZNAS Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah di Sulsel
BAZNAS Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah di Sulsel
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS Parigi Moutong menggelar layanan kesehatan gratis bagi murid sekolah dasar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Anak Sekolah Sehat yang dilaksanakan di SDN No. 4, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawei Selatan. Layanan kesehatan yang diberikan meliputi penyuluhan bahaya minuman kemasan, pemeriksaan telinga, serta pemberian vitamin. Program ini diikuti dengan antusias oleh para siswa yang hadir di sekolah. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA. menegaskan, program ini merupakan upaya nyata BAZNAS dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak. “Melalui Rumah Sehat BAZNAS, kami berusaha mendekatkan layanan kesehatan gratis ke sekolah-sekolah, agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/9/2025). Ia menambahkan, edukasi mengenai bahaya minuman kemasan sejak dini sangat penting agar anak-anak lebih sadar dalam menjaga pola hidup sehat. Menurutnya, kesehatan siswa merupakan fondasi untuk mencetak generasi yang unggul di masa depan. "Program Anak Sekolah Sehat ini juga menjadi bentuk penyaluran zakat yang dihimpun melalui para muzaki dan dikelola oleh BAZNAS. Insya Allah BAZNAS akan menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang dihimpun dapat tersalurkan secara tepat sasaran," ujarnya. Dengan demikian, kata Saidah, dana ZIS tidak hanya bermanfaat untuk bantuan langsung, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun total keseluruhan penerima pelayanan manfaat (PPM) layanan ini mencapai 453 jiwa, program ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam memperluas layanan kesehatan berbasis zakat. BAZNAS berharap kehadiran layanan kesehatan gratis bagi anak sekolah dapat terus berlanjut dan semakin diperluas ke daerah lain. Dengan dukungan masyarakat dan muzaki, program ini diharapkan mampu memperkuat peran BAZNAS dalam membangun kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan umat.

19/09/2025 | Humas BAZNAS

BAZNAS RI Siapkan 41 Truk Kontainer Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Palestina
BAZNAS RI Siapkan 41 Truk Kontainer Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Mesir, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah, mengirimkan 41 truk kontainer berisi 45.000 karton paket bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina.Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan,bBantuan tersebut terdiri dari kebutuhan pokok seperti mi, beras, kacang, keju, tuna kaleng, biskuit, jus kotak, tepung, saus, dan kurma. Melalui Bait Zakat Wa As-Shadaqat, BAZNAS mengirimkan 30 truk kontainer, sementara melalui Sunnah Al Hayyah juga disiapkan 11 truk kontainer. Sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak 41 truk.Kiai Noor menyampaikan, pihaknya menyambut baik gencatan senjata antara Palestina dan Israel. Hal ini mendorong BAZNAS untuk segera mempersiapkan pengiriman bantuan kebutuhan pokok ke Gaza.“Alhamdulillah kita sedang menyiapkan paket bantuan untuk rakyat Palestina. Kita menyadari bahwa ujian yang mereka hadapi sangatlah berat, namun kita juga meyakini bahwa dengan kebersamaan, doa, dan ikhtiar, kita dapat meringankan penderitaan mereka,” ujar Kiai Noor di Jakarta beberapa waktu lalu.Dia mengatakan, dalam menjaga komitmen dalam membantu rakyat Palestina, BAZNAS RI telah menandatangani MoU dengan UNRWA, JHCO, dan KHCF. Karenanya, selain menyalurkan bantuan makanan, BAZNAS RI juga berencana membantu pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak akibat perang, seperti rumah sakit dan sekolah.“Kami berharap dengan memperluas jaringan kerja sama ini akan mempermudah penyaluran bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina,” kata Kiai Noor.Kiai Noor menambahkan hingga saat ini BAZNAS RI telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp120 miliar untuk masyarakat Palestina, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 407.350 orang dan terus bertambah.“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kepercayaan dan kepedulian yang telah diberikan. Semoga Allah Swt membalas kebaikan ini dengan keberkahan yang berlipat ganda, serta menjadikan amal ini sebagai penolong kita di dunia dan akhirat,” katanya.Wakil Ketua BAZNAS RI sekaligus Ketua Satgas Palestina, H. Mokhamad Mahdum, MIDEC, AK, CA, CPA, CWM, CGRCOP, GRCE, CHRP, menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Mesir.“BAZNAS RI juga masih tetap membuka Infak Kemanusiaan bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyalurkan keprihatinannya kepada Palestina, apa lagi saat ini juga kita akan segera memasuki bulan Ramadhan,” ucap Mo Mahdum.

30/01/2025 | Badal Awan

BAZNAS Makassar Dampingi dan Monitoring Pengembangan Bantuan Usaha UMKM
BAZNAS Makassar Dampingi dan Monitoring Pengembangan Bantuan Usaha UMKM
Dalam upaya memperkuat dampak positif bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar melaksanakan kegiatan pendampingan dan monitoring serta evaluasi (monev) terhadap penerima manfaat program bantuan UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bantuan yang diberikan dapat dioptimalkan dan berdampak signifikan terhadap peningkatan usaha serta kesejahteraan para penerima manfaat. Kegiatan pendampingan dan monev ini dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan tim pendamping BAZNAS Kota Makassar yang telah memiliki keahlian di bidang pemberdayaan ekonomi. Proses ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan keuangan usaha, strategi pemasaran, hingga pengembangan produk. Selain itu, BAZNAS juga memberikan pelatihan dan konsultasi guna mendukung pertumbuhan usaha penerima manfaat. Wakil Ketua II BAZNAS, Bapak H. Syahruddin Mayang, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam mengoptimalkan dana zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat. “Melalui pendampingan dan monev ini, kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah zakat yang disalurkan dapat benar-benar membantu penerima manfaat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Kami juga terus mendorong penerima bantuan untuk menjadi mandiri dan berkembang lebih baik ke depannya,” ujar H. Syahruddin Mayang. Salah satu penerima manfaat, Muktabar Matammeng, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BAZNAS atas pendampingan yang diberikan. “Bantuan dan pendampingan dari BAZNAS sangat membantu saya dalam mengelola usaha. Sekarang saya lebih memahami cara mengatur keuangan usaha dan meningkatkan pemasaran produk,” ujar Muktabar Matammeng. Dengan adanya kegiatan ini, BAZNAS Kota Makassar berharap dapat menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM. Tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga membangun kapasitas penerima manfaat agar mampu menghadapi tantangan dalam mengembangkan usahanya. Ke depan, BAZNAS berkomitmen untuk terus melakukan inovasi program pemberdayaan yang berdampak luas bagi masyarakat.

13/12/2024 | Astin Setiawan

BAZNAS Makassar Salurkan Makanan Bergizi di Kampung Pemulung
BAZNAS Makassar Salurkan Makanan Bergizi di Kampung Pemulung
[Makassar, 22/11/2024] – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat prasejahtera, BAZNAS Kota Makassar kembali menyalurkan bantuan makanan kepada kaum dhuafa di wilayah perkampungan pemulung. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Pada kesempatan kali ini, sebanyak 150 paket makanan didistribusikan kepada penerima manfaat. Bantuan pangan ini berupa makanan bergizi yang diharapkan dapat memenuhi nutrisi warga serta meringankan kebutuhan pangan. "Kami sangat bersyukur dapat berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Semoga bantuan ini menjadi berkah dan memberikan manfaat nyata bagi mereka," ujar bapak Abd. Jurlan, Pimpinan BAZNAS Kota Makassar, dalam sambutannya. Kegiatan pembagian ini merupakan donatur dari para muzaki dan munfik BAZNAS Kota Makassar yang rutin disalurkan setiap pekan sebagai program sedekah jumat dimana BAZNAS Kota Makassar sebagai perpanjangan tangan dari para donatur yang ingin berbagi kebaikan.

22/11/2024 | Astin Setiawan

Musafir Asal Lombok, BAZNAS Makassar Bantu Biaya Perjalanan Pulang
Musafir Asal Lombok, BAZNAS Makassar Bantu Biaya Perjalanan Pulang
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar terus membuktikan komitmennya dalam membantu ummat yang membutuhkan, termasuk musafir yang kehabisan biaya untuk kembali ke kampung halaman. Keluarga Muh.Ilham asal Kelurahan Jelantik, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, atau NTB, salah satunya. Bantuan yang diberikan BAZNAS Kota Makassar untuk musafir yang kehabisan biaya kembali ke kampung halaman adalah bentuk nyata kepedulian terhadap sesama. Sekalipun bantuan itu adalah langkah kecil, tetapi memiliki makna besar dalam mewujudkan solidaritas sosial. Selasa, 5 November 2024, pagi, Muh.Ilham bersama Ruthimelda dan enam anaknya mendatangi Kantor BAZNAS Kota Makassar untuk menyampaikan keluhan. “Maaf pak, saya mau minta bantuan dari BAZNAS Makassar ini. Sebelumnya, saya pernah ke BAZNAS Provinsi, tetapi oleh petugas di sana menyarankan saya ke BAZNAS Kota Makassar ini. Makanya, saya ke sini untuk meminta bantuan biaya kapal laut untuk pulang kampung di Lombok,” ujar Muh.Ilham kepada Kabag II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, Nabil Salim didampingi staff bidang IV Muh.Irfan. Dia menuturkan, sudah beberapa hari belakangan ini, bersama istri dan ke enam anaknya hidupnya tidak menentu. Tidak bisa tidur, dan tidak makan. Sesekali dia diberi sedekah dari orang. Bersama keluarganya juga pernah menginap di masjid. “Saya bersama istri dan anak anak mau kembali ke kampung di Lombok Barat. Tetapi kami tidak punya biaya. Dan, jangankan biaya perjalanan, makan saja susah. Untung saja sesekali ada orang yang bersedekah,” tuturnya, sambil menunduk. Muh.Ilham mengisahkan, tiga bulan lalu keluarga istrinya mengajaknya bekerja ke Makassar. “Maaf, istri saya ini kelahiran Makassar. Dia muallaf. Sekalipun demikian, keluarga istri saya yang non muslim menjanjikan saya pekerjaan yang lebih baik di Makassar. Sayapun mengajak istri dan enam anak ini ke Makassar, tiga bulan lalu” ujarnya. Hanya saja, jelas pria tamatan SLTP, kelahiran Lombok, 21 Juni 1981 ini, ternyata apa yang disepakati sebelumnya tidak ditepati keluarga istrinya di Makassar. Padahal, untuk ke Makassar ini saja hanya berbekal uang seadanya. “Jadi, ternyata selama berada di rumah saudara istri, saya dipekerjakan sebagai pengantar air galon, dengan upah Rp2000 sekali pengantaran. Karena sangat kurang pendapatan, sementara biaya hidup di Makassar juga besar, maka saya mencoba mencari pekerjaan lain, tetapi tidak dapat. Malah, dalam keadaan yang susah itu, keluarga istri tidak bisa membantu sama sekali. Malah, kami sekeluarga diperlakukan tidak manusiawi. Hanya saja, saya dan keluarga tetap sabar,” kisahnya. Melihat keadaan yang tidak menentu, apalagi ada anak anaknya yang membutuhkan biaya, maka tidak bisa bertahan, sehingga memilih keluar dari rumah keluarga istrinya. Di saat keluar rumah tersebut, mereka memilih masjid di pelabuhan Makassar sebagai tempat beristirahat, sembari mencari bagaimana cara untuk bisa kembali ke kampung halaman. “Dalam situasi yang demikian itu, saya akhirnya menjual satu satunya alat komunikasi, yaitu Hp untuk bisa makan. Hp itu saya jual dengan harga Rp150.000. Karena sudah menjual Hp, maka otomatis saya sudah tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga lagi,” urainya. Di dalam masjid di pelabuhan, ternyata ada seseorang yang menyarankan meminta bantuan di BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan. Tetapi, dia disarankan ke BAZNAS Makassar. Setelah mengisahkan keluh kesahnya, Kabag II Nabil Salim langsung menghubungi Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong yang saat itu mengikuti Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Almadera Makassar. H.Ashar Tamanggong mengemukakan, lembaga amil terpercaya dan amanah yang dipimpinnya bersama Ahmad Taslim, H.Syaharudin Mayang, Waspada Santing, dan H.Jurlan Em Saho’as (masing masing Wakil Ketua I,II,III, dan IV) sudah beberapa kali membantu musafir. Bantuan itu karena, sebagai lembaga resmi yang berwenang dalam pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah, mengambil langkah nyata dalam memberikan bantuan kepada musafir yang terjebak dalam situasi sulit ini. Program bantuan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan sokongan finansial, tetapi juga untuk menyentuh aspek kemanusiaan yang lebih dalam. Bantuan yang diberikan BAZNAS kepada musafir ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengentaskan kemiskinan dan memberikan perhatian kepada sesama. Musafir yang terjebak sejak jauh dari rumah, biasa menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kehabisan uang untuk ongkos transportasi hingga ketidakpastian saat mencari tempat berteduh. BAZNAS Makassar, demikian ATM-sapaan akrabnya, tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga dukungan moril. Sekalipun demikian, Tim BAZNAS tetap melakukan verifikasi. “Jadi, bantuan kepada musafir ini, tidak sekadar langkah mengatasi masalah saat itu juga, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang. Musafir yang mendapatkan bantuan dapat kembali ke rumah, berkumpul dengan keluarga, dan melanjutkan hidup mereka. Ini tentu memberikan kebahagiaan tersendiri dan memperkuat ikatan kekeluargaan,” jelas Doktor UMI Makassar ini, seraya mengakui, langkah BAZNAS Makassar ini juga menginspirasi individu dan organisasi lainnya untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial. ATM menambahkan, seluruh biaya yang diperbantukan berasal dari para muzakki yang berasal dari ASN dan guru guru muslim se Kota Makassar, jajaran perusda, UPZ masjid, orang perorang, jajaran Polres Pelabuhan Makassar, dan lainnya. Nabil Salim menambahkan, setelah disetujui, maka lembaga amil yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makassar itu memberikan bantuan Rp5.680.000. “ “Meski bantuannya ala kadarnya, tetapi apa yang diberikan bukan hanya sekadar angka, tetapi merupakan jembatan menuju kebahagiaan dan keluarga di kampung halaman mereka,” tuturnya, seraya merinci Rp5.680.000 tersebut untuk keperluan biaya kapal untuk delapan orang Rp680.000, biaya bus dari pelabuhan Lombok ke kampung halamannya di Jelantik sebesar Rp2000.000, dan biaya konsumsi Rp3000.000. (tim media baznas kota makassar)

07/11/2024 | Astin Setiawan

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat