Berita Terbaru
Ketua BAZNAS Makassar Sebut, Bantuan kepada MTQ Sangat MULIA
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan perayaan iman, sekaligus wadah menumbuhkan cinta terhadap kitab suci ummat Islam. Panggung yang diperuntukan bagi Qari dan Qari’ah melantunkan bakat itu dimulai 20-23 November 2025.
Demi mengorganisir acara berskala besar ke-46, yang mencakup 15 kecamatan se Kota Makassar itu tentu bukan hal sepele. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar pun menjadi salah satu penopang mewujudkan mimpi-mimpi spiritual ini.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong di ruang kerjanya, Selasa, 18 November pagi tadi mengemukakan, meski bantuan lembaga amil terpercaya dan amanah beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5, Kecamatan Rappocini itu ala kadarnya, namun tetap bernilai ibadah. Apalagi, di balik semangat membara dari anak anak muda menyalurkan talentanya, sedikitnya ada kebutuhan nyata akan dukungan logistik, fasilitas, pelatihan, bahkan hadiah bagi para peserta berprestasi.
“Nah, di sinilah celah yang dengan sigap diisi oleh Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar, meski dalam skala ala kadarnya,” tuturnya, seraya menambahkan MTQ menjadi momentum untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, memperkuat ukhuwah, serta membangun semangat religius di tengah masyarakat.
Di sisi lain, demikian ATM—sapaan akrab H.Ashar Tamanggong, BAZNAS Makassar selama ini selalu berada di garda terdepan dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah untuk pemberdayaan umat, kini menunjukkan wajah lain dari kiprahnya, yaitu, berinvestasi pada kecerdasan spiritual dan melestarikan nilai-nilai Islam.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa, bantuan dana dari BAZNAS Makassar untuk MTQ tingkat kecamatan se-Kota Makassar bukan sekadar dukungan finansial. Ini adalah jembatan harapan paling MULIA. Jembatan yang menghubungkan niat suci para penyelenggara dengan terlaksananya MTQ ini dengan baik dan sukses,” tutup doktor luaran Universitas Muslim Indonensia (UMI) Makassar itu.
Pernyataan senada dikemukakan Kepala Bagian Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Nabil Salim. Dia menambahkan, melalui inisiatif bantuan dana ini, BAZNAS Makassar tidak hanya menyalurkan dana, melainkan sekaligus menitipkan harapan, menebarkan inspirasi, dan membangun landasan kokoh bagi pengembangan generasi Qur'ani masa depan.
Di setiap lantunan ayat yang merdu, di setiap mimbar yang berdiri kokoh, dan di setiap senyum bangga para peserta, jejak tersimpan kedermawanan BAZNAS Makassar, yang telah mengubah sebuah kompetisi ajang menjadi festival iman yang harmonis dan merata di seluruh penjuru di kota yang kini dipimpin Walikota Munafri Arifuddin dan Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham ini.
Nabil Salim mengemukakan, keputusan BAZNAS Makassar menyerahkan bantuan bukan tanpa alasan. “BAZNAS Makassar memahami benar, bahwa menjaga dan membumikan Al-Qur'an adalah investasi jangka panjang untuk kemaslahatan umat,” ujarnya.
Di bagian lain, Nabil Salim menambahkan, peserta MTQ adalah duta-duta agama, generasi penerus yang membawa cahaya. Karenanya, membantu mereka berarti membantu merawat peradaban Islam, memastikan nilai-nilai luhur Al-Qur'an terus hidup dan melonjak di tengah masyarakat.
“Dana zakat, infak, dan sedekah yang dipercayakan umat kepada BAZNAS, kembali kepada mereka yang berhak—kali ini dalam bentuk dukungan moral dan material bagi para penjaga kalam Ilahi,” tutupnya.
BERITA18/11/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
Ketua BAZNAS Makassar Terima Kunjungan Kadis PPKB dan TJSLP
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, Dr.HM.Ashar Tamanggong di ruang kerjanya didampingi Wakil Ketua II H.Syahruddin Mayang, menerima kunjungan slaturahim Kepala Dinas Kependudukan Pengendalian dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar, Drs. A. Irwan Bangsawan, M.Si, Selasa, 11 November 2025.
Di hadapan Ketua BAZNAS Makassar, Kadis PPKB yang didampingi sejumlah staf, dan Pengurus Tanjung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Kota Makassar menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya di lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Besinar No 5, Rappocini, Makasar itu.
Menurutnya, Pemerintah Kota Makassar melalui dinas yang dipimpinnya menghadirkan inovasi layanan sosial dengan meluncurkan Sekolah Lansia. Sekolah Lansia ini, bukan sekadar ruang belajar, melainkan strategi penting menjadikan Makassar sebagai kota ramah Lansia.
“Jadi, Sekolah Lansia ini dihadirkan untuk memberi kesempatan warga usia lanjut tetap aktif, sehat, dan mandiri. Sekolah Lansia ini juga sebagai wujud kepedulian pemerintah Kota Makassar kepada masyarakat. Di sekolah ini para Lansia tetap mendapat ruang untuk belajar, berkarya, dan berbagi pengalaman. Mereka bukan sekadar penerima layanan, tetapi teladan yang bisa menginspirasi generasi muda,” jelasnya.
Menurutnya, Ahad 16 November nanti, pihaknya merencanakan menggelar hajatan bersama jajaran Sekola Lansia tersebut. “Hajatan bersama Sekolah Lansia tersebut juga akan dihadiri Bapak Walikota. Dalam hajatan itu, nantinya para sekolah Lansia akan diberikan bingkisan,” urai Andi Irwan Bangsawan.
Ketua BAZNAS, H.Ashar Tamanggong menyambut baik rencana hajatan tersebut. Karenanya, pihaknya sesuai dengan amanah yang melekat, akan menyalurkan bantuan kepada para Lansia yang sesuai dengan delapan golongan penerima zakat,infak, dan sedekah.
Selama ini, jelasnya lembaga amil terpercaya dan amanah yang dipimpinnya bersama empat pimpinan lainnya selalu menjalin hubungan demikian erat dengan Pemerintah Kota.
“Kami di BAZNAS Makassar, tidak bisa dipisahkan dengan Pemerintah Kota Makassar. Banyak program Pemkot Makassar jika bersetuhan dengan BAZNAS maka tidak ada kata lain, kecuali mendukung, sekaligus mensukseskannya, sesuai kepemampuan” ujarnya didampingi Kabag II,III,dan IV (Nabil Salim, Badal Awan, dan Fitriani Ramli), serta staf amil pelaksana Syarifuddin Pattisahusiwa.
Menurutnya, selama ini program program BAZNAS Makassar kepada ummat dan keummatan, baik sosial, ekonomi, keagamaan, kesehatan, UMKM, dan lainnya berjalan dengan baik dan benar. Kesemua program BAZNAS Makassar itu terlaksana setidaknya karena ada kekuatan dari ASN muslim Pemkot Makassar yang memiliki tujuan sangat MULIA, demi membawa kemasalahatan bagi ummat Islam di kota yang kini dipimpin Walikota Munafri Arifuddin dan Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham ini.
“BAZNAS Kota Makassar bersama seluruh jajaran amil yang selama ini menjadi tulang punggung penyaluran amanah umat. Meski begitu, apapun yang akan disalurkan tentunya melalui zakat, infak, dan sedekah dari para Muzakki,” ujarnya.
ATM-sapaan akrab dai kondang ini mengemukakan, pihaknya mempunyai jaringan hingga ke lorong-lorong terkecil, memahami betul kebutuhan primer masyarakat, mulai dari pangan, sandang, pendidikan dasar, hingga kesehatan. Namun, untuk program-program besar yang bersifat pemberdayaan jangka panjang atau proyek lingkungan mencakup kota, pihaknya terbatas.
Sebelum kunjungan berakhir ATM berharap, baik BAZNAS Makassar, maupun Pemkot Makassar tidak lagi dua entitas yang berjalan parallel. Melainkan diibaratkan dua arus yang hulunya berbeda, namun bertemu di satu muara. Yaitu, muara kemaslahatan, muara keadilan, dan muara pembangunan berkelanjutan.
BERITA11/11/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BAZNAS Makassar Buat Sumur Air Bersih bagi 142 Jiwa di Kecamatan Tamalanrea
Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Makassar, tantangan mendasar tentang ketersediaan air bersih sedikti demi sedikit teratasi. Pasalnya, bagi sebagian masyarakat di pinggiran kota atau daerah yang secara geografis sulit dijangkau, akses terhadap air yang layak masih menjadi barang mewah.
Kurangnya air bersih bukan hanya masalah kesehatan dan sanitasi, tetapi juga isu kemanusiaan begitu mendalam. Permasalahan inilah membuat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar mengambil peran strategis.
Lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5 Kecamatan Rappocini ini tidak hanya mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, infak, dan sedekah, melainkan juga menginisiasi proyek-proyek kemanusiaan jangka panjang.
Jumat, 7 November 2025 hari ini misalnya, BAZNAS Kota Makassar memulai pembangunan sumur bor dan bak penampungan air bersih bagi warga di di Jalan Tabbaka, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea,.
Kepala Bagian II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, Nabil Salim mengemukakan, anggaran yang disediakan BAZNAS Makassar dalam pembuatan sumur bor dan bak tampungan air bersih itu sebesar Rp37.500.000.
Dana tersebut digunakan untuk pengeboran sumur dalam, pemasangan jaringan pipanisasi, pembuatan tampungan air hujan, rehabilitasi sumber air lama, penyediaan filter atau alat penjernih, dan lainnya.
“Jika sudah selesai nantinya, maka sebanyak 43 Kepala keluarga, atau 142 jiwa akan terlayani air bersih,” tutur Nabil Salim.
Sebelumnya, Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong dikonfirmasi di ruang kerjanya mengakui, kehadiran BAZNAS Kota Makassar, memiliki tanggung jawab yang meluas melampaui sekadar penyaluran zakat, infak, maupun sedekah yang diterima dari para Muzaki.
ATM—sapaan dai kondang yang meraih doktornya di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu mengakui, apa yang dilakukan BAZNAS Makassar merupakan retensi nyata dari kepedulian sosial, memiliki resonansi spiritual yang sangat kuat dan mendalam dalam pandangan agama Islam.
“Kita semua ketahui bahwa, pembangunan pompa air oleh BAZNAS Makassar adalah sebuah amal saleh yang bersandar pada tiga pilar utama dalam syariat. Yaitu, pentingnya air bagi kehidupan, keutamaan sedekah jariyah, dan peran institusi amil sebagai pelayan umat,” ujarnya.
Memberikan air kepada yang kehausan atau memastikan mereka memiliki air untuk bersuci (wudhu dan mandi), jelas ATM, adalah sebuah ibadah yang bernilai demikian tinggi.
“Karenanya, saat BAZNAS Makassar membangun pompa air, mereka tidak hanya mengalirkan cairan, tetapi juga menyediakan sarana untuk menegakkan ibadah (shalat) dan menjaga kesehatan. Kesemuanya itu merupakan prasyarat bagi kehidupan yang produktif dan berakhir,” urainya.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, ATM mengatakan, pembuatan sumur dan pompa air dipecah menjadi bentuk sedekah jariyah (amal yang pahalanya terus mengalir). Malah, dalam banyak hadis, Rasulullah SAW memberikan penekanan khusus pada pemberian air.
“Konsep Sedekah Jariyah (amal abadi) meniscayakan bahwa selama air itu terus mengalir dan dimanfaatkan oleh masyarakat—untuk minum, memasak, berwudhu, atau menyiram—maka pahala bagi para donatur dan pelaksana (BAZNAS Makassar) akan terus dicatat, bahkan setelah mereka meninggal dunia sekalipun,” tutup mantan Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar ini.
BERITA07/11/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BAZNAS Kota Makassar Tebar Kebaikan di Momen HUT ke-418 Kota Makassar Lewat Program Berbagi Makanan Bergizi
Makassar (BAZNAS Kota Makassar) — Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar kembali menebar kebaikan melalui Program Berbagi Makanan Bergizi, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Jl. Abdullah Dg. Sirua Lorong 10, salah satu kawasan pemukiman padat penduduk di Kota Makassar. Sebanyak 150 paket makanan bergizi dibagikan kepada masyarakat dhuafa di sekitar lokasi tersebut.
Dengan mengusung tema “Merajut Harmoni, Membangun Kebersamaan”, momentum HUT Kota Makassar ke-418 menjadi ajang refleksi penting bagi seluruh elemen kota, termasuk BAZNAS, untuk memperkuat kepedulian sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan berbagi makanan bergizi ini, BAZNAS Kota Makassar turut mengambil bagian dalam upaya menumbuhkan rasa solidaritas dan menghadirkan kebahagiaan di tengah perayaan hari jadi kota yang sarat makna ini.
Program Bank Makanan yang dijalankan BAZNAS bukan sekadar memberikan makanan yang mengenyangkan, tetapi juga menyediakan asupan kaya nutrisi esensial — sebuah investasi nyata bagi kesehatan fisik dan ketajaman intelektual generasi bangsa.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata sinergi antara Pemerintah Kota Makassar dan BAZNAS Kota Makassar sebagai lembaga pemerintah non-struktural yang berperan dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Kolaborasi tersebut memperlihatkan komitmen bersama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan memperluas manfaat zakat di seluruh wilayah kota.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, H. M. Ashar Tamanggong, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari semangat kebersamaan yang diusung pada momen peringatan HUT Kota Makassar.
“Momentum HUT Kota Makassar ini kami maknai sebagai kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa kehadiran BAZNAS memberikan manfaat yang langsung dirasakan oleh mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Suasana kegiatan berlangsung penuh kehangatan dan kebersamaan. Salah satu warga penerima manfaat tampak tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar atas perhatian dan bantuannya.
Program ini akan terus dilaksanakan secara rutin di berbagai titik wilayah Kota Makassar, dengan harapan semakin banyak masyarakat dhuafa yang terbantu dan merasakan manfaat nyata dari zakat yang dikelola BAZNAS.
BERITA07/11/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
BAZNAS Makassar-Muslimat NU Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah
Dalam upaya memperkuat kapasitas pelayanan umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar berkolaborasi dengan Muslimat NU Kota Makassar menyelenggarakan Pelatihan Teknis Penyelenggaraan Jenazah. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baitul Amaliyah, Jalan Pelita, pada Ahad (2/11/2025) ini menjadi langkah nyata dalam memastikan setiap prosesi pemulasaraan jenazah berjalan sesuai tuntunan syariat Islam, penuh kehormatan dan kasih sayang.
Pelatihan ini tidak sekadar kegiatan seremonial, tetapi wujud komitmen BAZNAS dalam menghadirkan pelayanan umat yang paripurna dari kehidupan hingga kepergian. Permandian jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah, kewajiban kolektif umat Islam yang membutuhkan ilmu, kesabaran, serta keikhlasan mendalam. Setiap gerakan dan tindakan dalam prosesnya bukan hanya teknis, melainkan juga ibadah yang menyentuh sisi spiritual terdalam.
Puluhan peserta yang terdiri dari relawan kemanusiaan, pengurus masjid, dan tokoh masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka mendapatkan pembekalan lengkap, mulai dari teori fiqih hingga praktik langsung. Simulasi permandian dan pengkafanan dilakukan dengan seksama, menekankan pentingnya kehati-hatian dan kelembutan dalam memperlakukan jenazah. Pelatihan ini juga mengajarkan cara menghadapi berbagai situasi sulit, seperti penanganan jenazah korban kecelakaan atau sakit berat.
Materi disampaikan oleh para praktisi dan ahli fiqih penyelenggaraan jenazah yang berpengalaman. Mereka menekankan bahwa kesempurnaan ibadah tidak hanya diukur dari ketepatan gerakan, tetapi juga dari keikhlasan niat. Peserta diajak memahami makna spiritual di balik setiap tahapan, mulai dari memandikan, mengkafani, hingga menyiapkan jenazah untuk dimakamkan dengan penuh penghormatan.
Wakil Ketua II BAZNAS Makassar, H. Syahruddin Mayang, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bukti nyata komitmen lembaga zakat dalam menguatkan pelayanan sosial dan spiritual masyarakat.
“Pelayanan umat tidak berhenti ketika mereka masih hidup. Tanggung jawab kami sebagai amil zakat adalah memfasilitasi kebutuhan umat hingga akhir hayat. Kami ingin para relawan tidak hanya berani, tapi juga mahir, paham, dan berakhlak dalam menjalankan tugas mulia ini,” ujarnya penuh semangat.
Ia menambahkan, keberadaan kader pemandi jenazah profesional akan sangat membantu masyarakat. Sering kali, keluarga duka kesulitan mencari petugas yang terlatih dan paham tuntunan syariat. Dengan pelatihan ini, BAZNAS Makassar berharap terbentuk jaringan relawan pemulasaraan jenazah di seluruh kecamatan, yang siap melayani dengan sepenuh hati tanpa pamrih.
Kabag II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Makassar, Nabil Salim, turut menegaskan pentingnya keberadaan tenaga penyelenggara jenazah di setiap lingkungan.
“Mengurus jenazah adalah tugas yang sangat mulia. Namun saat ini jumlah tenaga terampil semakin berkurang. Melalui pelatihan seperti ini, kita ingin menyiapkan kader yang profesional, sabar, dan memahami bahwa setiap jenazah harus diperlakukan dengan penuh penghormatan,” ungkapnya.
BAZNAS juga memastikan bahwa pemerintah kota memberikan perhatian bagi petugas-petugas penyelenggara jenazah, termasuk melalui pemberian insentif tahunan. Hal ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi mereka yang melayani masyarakat dalam momen paling sakral dan emosional. Bagi banyak orang, tugas ini mungkin berat, namun bagi mereka yang melaksanakannya dengan ikhlas, ini adalah ladang pahala dan amal jariyah yang tak terputus.
Ketua PC Muslimat NU Kota Makassar, Hj. Husnas Alimuddin, S.Af., M.Ag., menyampaikan apresiasi tinggi kepada BAZNAS Makassar atas terselenggaranya kegiatan penuh manfaat ini. Ia berharap sinergi antara lembaga zakat dan ormas Islam seperti Muslimat NU dapat terus berlanjut dalam berbagai bidang pelayanan umat. “Setiap peserta adalah manusia pilihan yang akan melayani dengan hati. Mereka tidak hanya belajar keterampilan, tapi juga meneladani nilai kasih sayang dan penghormatan kepada sesama,” ujarnya.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, BAZNAS Makassar berharap lahir generasi pemandi jenazah yang kompeten, profesional, dan berjiwa sosial tinggi. Lebih dari sekadar kemampuan teknis, mereka diharapkan menjadi teladan dalam keikhlasan dan kepedulian. Inisiatif ini membuktikan bahwa dana zakat tidak hanya berfungsi mengentaskan kemiskinan, tetapi juga menjadi investasi keberkahan dunia dan akhirat, memperkuat solidaritas dan persaudaraan umat di Kota Daeng ini.
BERITA02/11/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BAZNAS Makassar Tebar Kebaikan Lewat Program Bank Makanan di Kawasan Tallo
Makassar (BAZNAS Kota Makassar) — BAZNAS Kota Makassar kembali melanjutkan kegiatan rutinnya melalui Program Bank Makanan, dengan berbagi menu bergizi kepada masyarakat dhuafa di Kota Makassar.
Setelah pekan sebelumnya dilaksanakan di Pondok Pesantren Yayasan Masjid Taqwa dalam rangka memperingati Hari Santri, kali ini kegiatan digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di penghujung bulan Oktober, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97.
Penyaluran Bank Makanan kali ini menyasar warga masyarakat di kawasan padat penduduk sekitar kompleks Makam Raja-Raja Tallo, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo — wilayah yang dikenal sebagai kawasan pemukiman padat dan berada di pinggiran Sungai Tallo, tepat di sekitar Masjid Terapung Ar-Rahman Tallo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Sejuta Sedekah Jumat Tolak Bala, yang menjadi agenda rutin BAZNAS Kota Makassar setiap hari Jumat. Dalam kegiatan tersebut, tim BAZNAS menyalurkan 150 paket menu bergizi kepada masyarakat sekitar, terutama kaum dhuafa dan pekerja harian berpenghasilan rendah.
Program Bank Makanan bukan sekadar memberikan makanan yang mengenyangkan, tetapi juga menyediakan asupan kaya nutrisi esensial — sebuah investasi nyata bagi kesehatan fisik dan ketajaman intelektual generasi bangsa. Melalui kegiatan ini, BAZNAS berharap dapat menghadirkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat miskin perkotaan.
Kepala Bagian Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, yang turut menggawangi pelaksanaan kegiatan ini, menyampaikan bahwa program Bank Makanan juga menjadi sarana mendekatkan diri dengan masyarakat yang membutuhkan.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian BAZNAS terhadap masyarakat kurang mampu di wilayah perkotaan. Melalui Bank Makanan, kami ingin memastikan bahwa setiap Jumat ada keberkahan dan kebahagiaan yang bisa dirasakan bersama,” ungkapnya.
Salah satu warga penerima manfaat turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.
“Terima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar atas makanan yang dibagikan. Semoga semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H. M. Ashar Tamanggong, menegaskan bahwa kegiatan Bank Makanan kali ini juga menjadi momentum memperkuat semangat Hari Sumpah Pemuda, sekaligus menanamkan nilai kepedulian sosial di kalangan generasi muda.
“Pemuda hari ini adalah masa depan bangsa. Melalui kegiatan seperti ini, BAZNAS ingin menanamkan semangat kepedulian dan gotong royong di tengah masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda,” jelasnya.
Program Bank Makanan ini terus dijalankan secara konsisten oleh BAZNAS Kota Makassar di berbagai titik pemukiman warga kurang mampu, pesantren, panti asuhan dan rumah ibadah, sebagai bentuk kepedulian sosial sekaligus sarana memperkuat semangat berbagi dan solidaritas umat.
BERITA31/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
BAZNAS Kota Makassar Perkuat Kepedulian Sosial Lewat Penyaluran Rutin Paket Sembako Bulanan
Makassar (BAZNAS Kota Makassar) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat program sosial kemanusiaan bagi masyarakat miskin perkotaan. Melalui program penyaluran rutin paket sembako bulanan, BAZNAS Makassar hadir langsung menyentuh kehidupan masyarakat yang membutuhkan — terutama fakir miskin, lansia, dan penyandang disabilitas yang hidup sebatang kara tanpa penghasilan tetap.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian lembaga zakat pemerintah tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada warga miskin yang luput dari perhatian. Bantuan yang diberikan tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi simbol kasih sayang dan solidaritas sosial di tengah tantangan ekonomi yang masih dirasakan banyak warga kota.
Penyaluran dilakukan secara langsung oleh pimpinan dan para amil BAZNAS Kota Makassar. Mereka turun ke lapangan, mengetuk satu per satu pintu rumah penerima manfaat, memastikan bantuan sampai tepat sasaran, dan memberikan pendampingan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Setiap bulannya, para penerima manfaat memperoleh uang tunai, beras 10 kilogram, dan paket sembako berisi kebutuhan pokok sehari-hari seperti minyak goreng, gula, mie instan, dan bahan pangan lainnya. Hingga bulan Oktober ini, BAZNAS Kota Makassar telah memiliki 152 penerima manfaat aktif yang secara konsisten menerima bantuan setiap bulan.
Kisah Haru dari Kelurahan Tallo
Salah satu penerima baru yang mendapat perhatian khusus BAZNAS Makassar adalah Dg. Jumiati, seorang nenek lanjut usia yang tinggal di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, bersama cucunya yang mengalami keterbelakangan mental.
Dg. Jumiati menempati rumah sederhana yang nyaris roboh dan hanya menumpang secara cuma-cuma. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia bergantung sepenuhnya pada belas kasih tetangga sekitar. Ketika tim BAZNAS datang membawa bantuan, air mata haru tak terbendung dari wajahnya.
“Terima kasih banyak nak atas bantuannya,” ucapnya dengan suara bergetar.
Momen penyerahan bantuan itu menjadi potret nyata kehadiran BAZNAS di tengah masyarakat — bukan hanya sebagai lembaga penyalur zakat, tetapi juga sebagai mitra kehidupan bagi warga dhuafa yang membutuhkan dukungan dan perhatian.
Sinergi dengan Pemerintah dan Masyarakat
Program penyaluran sembako bulanan ini berjalan atas kerja sama antara BAZNAS Kota Makassar, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat di tingkat kelurahan. Kolaborasi ini dimulai dari proses pendataan calon penerima oleh aparat setempat, dilanjutkan dengan assessment langsung oleh tim BAZNAS untuk memastikan kelayakan penerima.
Langkah ini dilakukan agar penyaluran zakat, infak, dan sedekah benar-benar tepat sasaran, sekaligus menjaga transparansi dan akuntabilitas lembaga dalam mengelola dana umat.
Komitmen BAZNAS untuk Terus Berbagi
Ketua BAZNAS Kota Makassar, H. M. Ashar Tamanggong, menyampaikan bahwa program ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan setiap bulan. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya membantu masyarakat miskin secara ekonomi, tetapi juga memperkuat jalinan sosial dan keimanan di antara sesama.
“Program penyaluran paket sembako bulanan ini akan terus kami jalankan secara rutin. Harapan kami, cakupan penerima manfaat bisa semakin meluas dan menjangkau lebih banyak wilayah di Kota Makassar,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kehadiran BAZNAS bukan hanya dalam bentuk bantuan material, tetapi juga dalam semangat moral untuk saling menolong dan memperkuat rasa kemanusiaan antarwarga.
“Kami ingin memastikan bahwa zakat yang dititipkan oleh para muzakki benar-benar membawa manfaat dan kebahagiaan bagi mereka yang berhak menerima,” tambahnya.
Menebar Senyum, Menguatkan Harapan
Program sembako bulanan ini telah menjadi salah satu program unggulan BAZNAS Kota Makassar dalam bidang pendistribusian zakat. Dari lorong-lorong sempit hingga kawasan pinggiran, para amil terus bergerak membawa pesan kebaikan dan harapan.
Kehadiran BAZNAS di tengah masyarakat seperti Dg. Jumiati dan penerima lainnya menjadi bukti bahwa semangat berbagi masih hidup di Kota Makassar — bahwa setiap senyum dan ucapan terima kasih dari mereka yang terbantu adalah wujud keberkahan dari zakat yang dikelola dengan amanah.
BERITA31/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
Mahasiswa PPL UIN Alauddin Salut Kerja BAZNAS Makassar
Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, terselip kisah-kisah haru yang menjadi bukti nyata betapa kebaikan selalu bersemi. Mahasiswa Program Study Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang ber-PPL dan ber-KKP di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar misalnya.
Andi Sri Mulyani Suhardi, salah satu di antara mahasiswa UIN Alaudin mengaku, dirinya dan rekan rekan rekannya bangga akan tugas keummatan yang dilakukan pimpinan dan para amil lembaga pemerintah nonstruktural yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5 Kecamatan Rappocini tersebut.
“Kami juga turut serta bersama kakak kakak amil di BAZNAS Makassar ini menyalurkan bantuan kepada kaum dhuafa yang tersebar di kecamatan kecamatan yang ada di Kota Makassar ini. Bantuan yang disalurkan berupa beras, paket sembako lainnya, dan uang tunai setiap bulan,” tutur Andi Sri Mulyani Suhardi.
Mahasiswa semester VII yang sudah ber-KKN di Kabupaten Pangkep dan telah menyusun skripsi berjudul ''Strategi Dakwah Bil Lisan---dalam menghadapi permasalahan permasalahan perkawinan anak” itu mengemukakan, momen penyaluran bantuan kepada kaum dhuafa yang dilakukan BAZNAS Kota Makassar kepada kaum dhuafa bukan hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan pemandangan yang mengundang decak kagum dan refleksi mendalam.
“Ketika kami menyaksikan langsung bagaimana BAZNAS, sebagai lembaga yang diamanahi umat, bergerak menyalurkan paket sembako kepada mereka yang membutuhkan, sebagai penanda kekaguman tersendiri yang tumbuh di hati kami. Bukan kekaguman yang bersifat remeh, melainkan kekaguman yang tertanam pada pemahaman ajaran agama tentang pentingnya berbagi, bagaimana berkeadilan sosial, dan tanggung jawab kolektif BAZNAS,” ujarnya.
Bagi gadis kelahiran 27 desember 2004 di Jalan Sungai Celendu Kota Bantaeng yantg mengaku besar di Papua ini, penyaluran bantuan BAZNAS adalah visualisasi nyata dari konsep “amal jariyah” dan “fardhu kifayah” yang mereka pelajari.
Sri melihat, bagaimana zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan dari para muzakki disalurkan secara terstruktur dan tepat sasaran. Beras, paket sembako, dan uang tunai yang diberikan pun terkemas rapi, bukan hanya sekedar bahan pangan, tetapi simbol harapan dan penopang hidup bagi banyak keluarga dhuafa yang berjuang di garis kemiskinan.
“Saat melihat mobil BAZNAS mengantarkan sembako, hati saya langsung terenyuh. Ini bukan hanya tentang bantuan fisik, tapi tentang bagaimana BAZNAS sebagai lembaga terpercaya dan amanah benar-benar menjalankan perintah agama untuk saling mencintai. Dan, kampus kami di UIN Alauddin juga mengajarkan teori, tapi melihat langsung BAZNAS beraksi di lapangan itu memberikan perspektif yang berbeda, lebih menyentuh,” tambah Sri.
Sebelum mengakhiri komentarnya, pandangan anak ke empat dari lima bersaudara pasangan Suhardi dan Halwiah ini mengatakan, penyaluran bantuan BAZNAS kepada kaum dhuafa, adalah bukti nyata bahwa ajaran Islam mampu menjelma menjadi aksi nyata yang membawa keberkahan.
“Kekaguman saya kepada BAZNAS Makassar ini bukan hanya berhenti pada pujian, melainkan menjadi cambuk untuk terus berbuat kebaikan, memperkuat semangat solidaritas, dan mewujudkan ummat yang lebih adil dan sejahtera, sejalan dengan cita-cita luhur yang selalu digaungkan lemgaga pendidikan,” tutup gadis berhijab yang suka organisasi pramuka dan olahraga volli ball ini.
BERITA30/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BTB Makassar Ikuti Rakor Teknis Kesiapsiagaan BAZNAS Hadapi Bencana
Indonesia, dengan topografi kepulauan dan posisi geografisnya, telah lama diakui sebagai laboratorium bencana alam global. Namun, ancaman yang paling konstan dan merusak—banjir, tanah longsor, dan kekeringan ekstrem—berasal dari siklus hidrometeorologi yang kini dipercepat oleh krisis iklim.
Kareana itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)-RI menyadari bahwa respons reaktif saja tidak cukup, sehingga lembaga pemerintah nonstruktural ini terus meningkatkan fokusnya pada paradigma kesiapsiagaan. Puncaknya melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 yang digelar via zoom meeting, Rabu, 28 Oktober hari ini.
Peserta zoom meeting yang dimulai pukul 09.00 WIB adalah pimpinan BAZNAS Provinsi/kabupaten/kota seluruh Indonesia, serta Komandan/PIC BAZNAS Tanggap Bencana (BTB). Zoom meeting ini merupakan sebuah forum strategis, di antaranya memetakan jaringan ketahanan nasional berbasis Zakat.
Ketua BAZNAS Kota Makassar,HM.Ashar Tamanggong dikonfirmasi mengemukakan, Rakor via zoom meeting menjadi penting. Penting, lantaran didalamnya dideklarasikan bahwa, Zakat tidak sekadar penanggulangan, melainkan juga harus menjadi garda terdepan dalam mitigasi.
Khusus di Kota Makassar, jelas HM.Ashar Tamanggong, jajarannya menyadari, kecepatan respons sangat bergantung pada kesiapsigaan komponen BAZNAS Tanggap Bencana, atau BTB, termasuk didalamnya para relawan.
“Untung saja, kami di BAZNAS Makassar belum lama ini telah melakukan rekrutmen dan pelatihan kepada relawan, “ tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah Komandan BTB Makassar, Asrijal Syahruddin mengaku, Rakor Kesiapsiagaan BAZNAS 2025 adalah cerminan dari evolusi peran lembaga Zakat, dari sekadar penyalur menjadi arsitek ketahanan sosial. Dengan memadukan data ilmiah (BMKG), strategi kebencanaan (BNPB), dan kekuatan finansial serta jaringan Zakat/Infaq, BAZNAS telah menetapkan peta jalan yang baik.
Peta jalan ini bukan sekadar rencana kertas, melainkan janji moral untuk melindungi mustahik dan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Makassar dari murka alam yang semakin tak terduga.
“Tahun 2025 harus menjadi tahun di mana kesiapsiagaan kami di BTB Makassar setara, atau bahkan melampaui, ancaman yang kita hadapi. Apalagi, BTB Makasasr yang tangguh adalah BTB Makassar yang siap siaga, didukung oleh semangat solidaritas yang diwujudkan melalui sistem Zakat yang terkoordinasi dan terintegrasi baik BTB Makassar itu sendiri, maupun dnegan relawan yang terlatih,” tuturnya.
BERITA29/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
Pimpinan BAZNAS Makassar Ucapkan Semat Sumpah Pemuda
Sembilan puluh tujuh tahun lalu penuh dengan perjuangan fisik. Perjuangan narasi tunggal yang harus ditegakkan di tengah fragmentasi kolonial. Pemuda di tahun 1928 kala itu berikrar, dan mengangkat sumpah begitu sakral. Satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa.
Hari ini, hampir satu abad kemudian, bangsa ini hidup di medan perjuangan yang berbeda. Meski begitu, Sumpah Pemuda tidak kehilangan relevansinya. Sumpah pemuda justru menemukan metafora baru yang jauh lebih kompleks dan menantang. Era yang menuntut generasi saat ini untuk tidak hanya mengingat sumpah tersebut, tetapi juga untuk mengenkripsi dan menerapkannya dalam ruang kebaikan.
Dan selasa pagi ini, suasana di Kota Makassar, terutama di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini bukan saja cerah, melainkan tenang, dan dingin . Suasana yang sejuk ini berpadu dengan hiruk pikuk kendaraan yang perlahan memadati jalan yang di antaranya berjejer sejumlah kantor pemerintahan. Termasuk, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.
Pagi hari ini juga terasa sedikit berbeda. Ada semangat yang melayang di udara, sebuah getaran patriotisme yang mengingatkan akan sebuah janji agung. Janji suci, dan janji para pemuda. Hari ini, 28 Oktober, bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Di kantor BAZNAS Kota Makassar misalnya, sejak pagi, uasana sudah ramai . Bukan hanya para amil yang sibuk dengan tugas harian, tetapi juga sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin yang sedang ber-PPL dan ber-PKL, ikut berdoa bersama.
Doa yang dipimpin staf amil, H,.Mudassir Idrus di dalamnya juga tersirat bagaimana para pemuda bahu membahu membangun komitmen kebersamaan, untuk terus menggelorakan semangat juang, demi kesejahteraan, dan kesejahteraan kaum dhuafa, termasuk ummat.
Di sela sela doa, H.Mudassir Idrus juga memohon kiranya semua program yang dilakukan BAZNAS Kota Makassar diberi kemudahan. Diteguhkan keimanan, istiqamah oleh Allah, agar senantiasa melayani para muzakki dan mustahik dengan baik dan benar.
Di dalam doa itu juga terdapat kalimah 'Salam, Qaulam mir rabbir rahim”—potongan ayat tersebut artinya, ucapan selamat kepada Allah.....Allah maha penyayang, dan penekanan akan sifat kasih sayang.
Berkaitan dengan hari bersejarah yang diproklamirkan 97 tahun lalu, atau tepatnya tahun 1928, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong mengungkapkan, Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah yang di kenang.
“Kita ketahui bersama bahwa, Sumpah Pemuda adalah api semangat yang harus terus menyala di dada setiap generasi. Khususnya bagi umat Islam, semangat Sumpah Pemuda ini sejalan dengan ajaran Islam tentang persatuan (ukhuwah), kepedulian sosial, dan membangun masyarakat yang adil dan makmur ,” ujarnya.
H.Ashar Tamanggong mengemukakan, menarik perhatian dari semangat Sumpah Pemuda tahun ini, beliau mengajak seluruh jajaran Amil di lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan teduh Bersinar No 5 Rappocini Makassar tersebut terus menyebarkan kebaikan kepada mustahik.
“ Para Amil Pelaksana di BAZNAS Makassar ini adalah pemuda dan pemudi . Kita semua adalah penerus tongkat estafet perjuangan. Mungkin medan perjuangan kita berbeda seperti perjuangan pemuda masa lalu . Kita saat ini akan lagi melawan penjajah dengan bambu runcing, melainkan melawan kemiskinan dengan ilmu pengetahuan, hingga melawan ketidakadilan dengan kejujuran dan kepedulian ,” jelasnya.
Doktor pendidikan karakter Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu meminta di hari Sumpah Pemuda ini, seluruh jajaran BAZNAS Makassar meninggikan semangat juangnya, dan penuh semangat.
“ Atas nama pimpinan, dan seluruh amil kami mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari jadikan semangat persatuan, kerja keras, dan kepedulian sosial sebagai pedoman. Mari kita tanamkan bahwa setiap tetes keringat perjuangan kita, setiap ilmu yang kita pelajari, setiap kebaikan yang kita sebarkan, adalah bagian dari Sumpah Pemuda modern. Sebuah janji untuk membangun Makassar yang lebih baik, Indonesia yang lebih kuat, dan masyarakat yang lebih sejahtera ,” tutup ATM—sapaan akrabnya.
Pernyataan senada dikemukakan Wakil Ketua IV Bidang Adminitrasi, SDM, dan Umum BAZNAS, H.Jurlan Em Saho'as.
“Saya berharap seluruh jajaran BAZNAS Makassar penuh semangat. Karena kIta memberitahukan bersama bahwa, BAZNAS Makassar dengan amanah zakat, infak, dan sedekah dari para muzaki di pundaknya , berusaha menjadi perpanjangan tangan semangat Sumpah Pemuda di masa kini ,” tambahnya.
Di bagian lain, jurnalis dan seniman ini mengaku, Sumpah Pemuda mengajarkan tentang solidaritas , tentang bagaimana jajaran BAZNAS Makassar bahu-membahu melayani ummat, melayani kaum dhuafa, melayani mereka yang membutuhkan biaya pendidikan, biaya kesehatan, atau bantuan UMKM—tentunya sesuai persyaratan .
Sebelum mengakhiri pernyataannya, Jurlan—sapaan akrabnya mengatakan, zakat, infak, dan sedekah adalah wujud nyata dari solidaritas. Zakat adalah bukti bahwa BAZNAS tidak sendirian. Bahwa bersama ummat yang peduli, yang siap berbagi untuk membangun masa depan bersama.
BERITA28/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BAZNAS Makassar Rapat Evaluasi Bulanan
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, H.M.Ashar Tamanggong memimpin rapat evaluasi bulanan. Rapat berlangsung di lantai II gedung lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5, Rappocini Makassar itu berlangsung, Senin, 27 Oktober 2025.
Dalam arahannya, HM.Ashar Tamanggong mengurai program program kebajikan lembaga yang nakodainya bersama empat pimpinan lainnya masing masing Ahmad Taslim, H.Syaharudidn Mayang, H.Waspada Santing, dan H,.Jurlan Em Saho’as (Wakil Ketua I, II, III, dan IV).
“Seperti biasa, rapat bulanan kita (BAZNAS Makassar) kali ini untuk membahas denyut nadi program-program kebaikan. Program yang kita lakukan sebulan ini dievaluasi. Rapat kali ini sekaligus pertemuan bulanan yang menjadi cermin kinerja dan komitmen bersama mengevaluasi apa yang sudah kita capai bulan Oktober ini. Apakah bulan ini ada program yang menjadi tantangan, dan bagaimana kita bisa terus berbenah demi amanah umat, ” ujarnya.
Menurutnya, di dalam lembaga apapun, tantangan ke depan akan selalu ada. Meksi begitu, tantangan tersebut merupakan bagian dari perjuangan bersama.
“Tapi semangat dan keikhlasan kita adalah kunci. Mari kita jadikan rapat evaluasi bulan ini, sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi, terus berinovasi, dan semakin memaksimalkan peran BAZNAS sebagai jembatan kebaikan di Makassar ini, ” tambahnya.
Pernyataan senada dikemukakan Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan, Ahmad Taslim. Dia menambahkan, rapat evaluasi bulanan merupakan langkah yang tepat, untuk membangun komitmen yang kuat untuk terus membumikan langkah langkah positif kepada kaum dhuafa.
Pada rapat bulanan ini juga dipaparkan grafik dan realisasi program dengan lugas. Mulai dari realisasi pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah. Termasuk program sosialisasi yang dterus digalakkan.
Hal lain yang mengemuka adalah menyangkut proyeksi data penerima manfaat dan program yang telah berjalan. “Program ‘Makassar Cerdas’ telah menyalurkan beasiswa, dan ‘Makassar Sehat’ dan lain lain program.
Doktor lulusan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu menambahkan, agar BAZNAS benar-benar berada di garda terdepan, tentunya diperlukan kemitraan yang kuat dan terstruktur dengan pemerintah daerah. Misalnya, terkait koordinasi data yang baik, pembagian peran yang jelas, dan dukungan kebijakan yang memadai.
Hal lain adalah, peningkatan signifikan dalam pengumpulan ZIS, dana hibah, program-program penyaluran yang inovatif, hingga laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Hal penting itu mulai dari strategi sosialisasi yang efektif, sistem pengelolaan data muzaki dan mustahik yang terintegrasi, hingga program-program unggulan yang benar-benar menyentuh akar persoalan umat di Ibukota Sulawesi Selatan ini dapat teratasi.
BERITA27/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
Mahasiswa UIN Teliti Strategi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Makassar
Zakat, sebagai pilar ketiga dalam Islam, bukan sekadar ritual kewajiban, melainkan juga instrumen penting dalam pemerataan ekonomi umat. Di tengah tantangan optimalisasi dana sosial keagamaan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memiliki peran penting, sekaligus harus bergerak dari sekadar pengumpul, melainkan menjadi manajer strategi yang andal.
Pentingnya lembaga pemerintah nonstruktural itulah, maka dua mahasiwa Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melakukan penelitian di BAZNAS Kota Makassar.
Penelitian berjudul Analisis Strategi Pengelolaan Zakat oleh BAZNAS Makassar dari dua mahasiswa masing masing Putri Ramadhani dan Sri Winda Apriani itu menggunakan metode Pendekatan SWOT untuk kesejahteraan mustahik, Senin, 27 Oktober 2025.
Kepala Bagian (Kabag) III Bidang Keuangan dan Pelaporan BAZNAS Makassar, Badal Awan mewakili pimpinan BAZNAS menguraikan secara runut bahasan dari pertanyaan yang diajukan kedua mahasiswa UIN Alauddin tersebut.
Badal Awan mengakui, fokus penelitian kedua mahasiswa di kampus yang dulunya bernama Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin ini adalah, mengungkap dan menyebarkan efektivitas strategi pengelolaan zakat yang diterapkan BAZNAS Makassar, mulai dari sisi penghimpunan (pengumpulan) dari muzakki, hingga pendistribusian dan pendayagunaan (penyaluran dan pemberdayaan) kepada mustahik.
Objek analisis utama meliputi tiga pilar strategi BAZNAS Makassar, pertama menyangkut optimalisasi penghimpunan dan digitalisasi (strategi pengumpulan), efektivitas pendistribusian produktif (strategi distribusi), serta transparansi dan akuntabilitas (tata kelola).
Soal optimalisasi penghimpunan dan digitalisasi (strategi pengumpulan), demikian Badal Awan, mahasiswa meneliti bagaimana BAZNAS Makassar memanfaatkan teknologi digital—aplikasi, platform pembayaran online, dan media sosial—untuk menjangkau muzaki. Analisis ini juga mencakup studi kelayakan terhadap potensi zakat korporasi dan profesi zakat di Makassar yang seringkali belum tergarap secara maksimal.
Kemudian, soal efektivitas pendistribusian produktif, merupakan inti dari penelitian mereka. Para peneliti muda ini membedah model pendayagunaan zakat, membandingkan antara distribusi konsumtif (bantuan langsung) dan distribusi produktif (modal usaha, beasiswa, pelatihan keterampilan). Mereka menggunakan pendekatan kualitatif untuk mewawancarai mustahik penerima program produktif untuk mengukur dampak jangka panjang program tersebut terhadap peningkatan taraf hidup.
Dan ketiga adalah, tata kelola, dimana mahasiswa juga menganalisis penerapan prinsip Good Amil Governance . Mungkinkah transparan pelaporan keuangan BAZNAS kepada masyarakat. Utamanya, bagaimana mekanisme internal BAZNAS memastikan bahwa setiap rupiah zakat yang tersalurkan sesuai syariat dan tepat sasaran.
Badal berujar, pihaknya mendorong mahasiswa untuk tidak hanya memahami zakat secara normatif, tetapi juga secara manajerial. Apalagi, BAZNAS Makassar adalah laboratorium nyata bagi mereka. Karenanya, apa yang ditemui dalam penelitian di BAZNAS nantinya, bukan hanya untuk nilai akademik semata, tetapi akan diolah menjadi policy brief—yaitu dokumen ringkas yang berisi analisis dan rekomendasi kebijkan untuk membantu pembuat keputusan. Dokumen ini nantinya disusun berdasarkan data dan temuan penelitian untuk menyajikan solusi praktis atas suatu masalah kebijakan yang membutuhkan perhatian cepat.
Penelitian mahasiswa UIN Alauddin ini memiliki signifikansi ganda. Pertama, dari sisi akademik, penelitian ini menjadi sumbangsih literatur yang kaya mengenai pengelolaan zakat spesifik dalam konteks perkotaan besar seperti Makassar. Kedua, dari sisi sosial, rekomendasi yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi katalis perbaikan bagi BAZNAS Makassar dalam menyusun rencana strategi lima tahunan.
Sementara itu, baik Putri Ramadhani, maupun Sri Winda Apriani sama sama menjelaskan metoda yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara.
Pedoman wawancara kedua mahasiswa ini dibuat untuk dapat menggali informasi dan data mengenai strategi pengelolaan zakat yang dilakukan BAZNAS Kota Makassar, analisis kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) dalam pengelolaan zakat, serta upaya BAZNAS meningkatkan kesejahteraan mustahik melalui program[1]program pengelolaan zakat.
Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara semi-struktur, di mana peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan pokok, namun tetap memberikan kebebasan kepada informan untuk menjawab secara mendalam sesuai dengan pandangan dan pengalamannya.
Soal Informan Peneliti, kedua mahasiswa ini mengemukakan, informan dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu mereka yang dianggap mengetahui dan terlibat langsung dalam pengelolaan zakat di BAZNAS Makassar. Informan terdiri dari pihak internal BAZNAS (ketua,wakil ketua, atau kepala bidang, staf pelaksana bidang pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Dan, mustahik penerima zakat dari program pemberdayaan BAZNAS Makassar.
BERITA27/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BAZNAS Makassar Donasi SeJuTa di Ponpes Yayasan Masjid Taqwa
Di tengah kesibukan menghafal Al-Qur'an, mendalami kitab kuning, dan mengikuti rutinitas begitu padat di lingkungan pesantren, tentunya para santri membutuhkan menu yang kaya akan nutrisi.
Menyadari hal tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar meluncurkan program spesial "Menu BerGizi " di Pondok Pesantren Yayasan Masjid Taqwa Makassar, di Jalan Dr.Wahidin Sudirohusono XIII No 05 Makassar.
Menu bergizi yang dikemas dalam program SeJuTa, atau Sedekah Jumat Tolak Bala ini berfokus pada penyediaan makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga kaya nutrisi esensial—sebuah investasi nyata bagi kesehatan fisik dan ketajaman intelektual para santri.
Program menu bergizi ini disambut antusiasme luar biasa para santri. Mereka merasa terharu dan bersemangat mendapatkan hidangan istimewa dari lembaga pemerintah nonstruktural berlamat di Jalan Teduh Bersinar No 5 Rappocini, Kota Makassar tersebut.
Saat memimpin penyerahan 150 paket menu bergizi tersebut, Wakil Ketua IV Bidang Adminitrasi, SDM, dan Umum BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as mengakui, menu yang disajikan lembaga amil terpercaya ini jauh dari kata sederhana.
"Kami percaya bahwa pondasi pendidikan yang kuat harus didukung oleh fisik yang sehat. Apalagi, kita ketahui bersama bahwa, kegiatan para santri sangat padat, sehingga tentunya membutuhkan energi ekstra. Dan hari ini, kami hadir untuk memastikan mereka mendapatkan gizi terbaik agar dapat fokus pada ibadah dan pembelajaran yang begitu padat,” ujarnya didampingi tim BAZNAS masing masing Darmawati, Rijal Syahruddin, dan Syarifuddin Pattisahusiwa, serta dua mahasiswa PKL dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Az Zahrah Salsabila dan Rumiyana Ananda.
Di bagian lain H.Jurlan Em Saho’as menambahkan, dipilihnya Pondok Pesantren untuk program SeJuTa BAZNAS Makassar kali ini sekaitan dengan Hari Santri Nasional, 22 Oktober lalu.
Salah seorang pengasuh Ponpes Pesantren Yayasan Masjid Taqwa menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS Makassar.
BERITA24/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
Bantuan Modal BAZNAS Angkat Usaha Kue Tradisional Ibu Nasriani
Makassar — Dukungan BAZNAS Kota Makassar terus membuka peluang bagi pelaku usaha kecil untuk mandiri dan berdaya. Salah satu penerima bantuan yang kisahnya menginspirasi adalah Ibu Nasriani, pemilik usaha NB Nasriani Baruasa, yang menjual kue tradisional khas Makassar seperti baruasa dan bagea.
Ibu Nasriani merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Jl. Maccini Gusung No. 39 A, Kelurahan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar. Di rumah itulah ia sekaligus menjalankan usaha kecilnya yang menjadi sumber penghidupan keluarga.
Kue baruasa yang diproduksi Ibu Nasriani adalah salah satu kue tradisional khas Makassar yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa sangrai, dan gula merah, dengan cita rasa gurih dan manis yang khas. Kue ini biasa dijadikan oleh-oleh tradisional. Selain baruasa, ia juga membuat bagea, kue renyah berbahan dasar sagu yang tak kalah diminati pembeli.
Di balik ketekunannya, Ibu Nasriani menyimpan kisah perjuangan luar biasa. Ia membesarkan tiga orang anak, di mana dua di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Kondisi itu tidak menghalangi langkahnya untuk terus berusaha demi mencukupi kebutuhan keluarga.
Melihat semangat dan kerja kerasnya, BAZNAS Kota Makassar menyalurkan bantuan modal usaha kepada Ibu Nasriani. Bantuan tersebut digunakan untuk menambah bahan pokok produksi, membeli oven baru, serta mencetak kemasan (packaging) untuk menambah kapasitas penjualan.
“Alhamdulillah, bantuan dari BAZNAS sangat membantu. Saya bisa menambah bahan baku, beli oven baru, dan mencetak kemasan agar produk saya terlihat lebih profesional. Sekarang saya juga jualan lewat media sosial seperti Facebook dan WhatsApp,” ujar Ibu Nasriani dengan penuh rasa syukur.
Sebelum menerima bantuan, penghasilan Ibu Nasriani berkisar Rp2,5 juta per bulan, namun kini meningkat hingga mencapai lebih dari Rp5 juta per bulan. Ia juga aktif mengikuti berbagai pelatihan tentang pengelolaan usaha, pengemasan, dan pemasaran digital yang semakin memperkuat kemampuan usahanya.
Menariknya, di tengah kesibukannya berjualan, Ibu Nasriani tidak pernah lupa untuk berinfak. Ia rutin menyalurkan infaknya melalui Program Sejuta (Sedekah Jum'at Tolak Bala) BAZNAS Kota Makassar sebagai bentuk rasa syukur dan komitmennya untuk berbagi rezeki.
“Saya percaya, salah satu kunci rezeki saya lancar adalah karena tidak lupa berinfak. Rezeki yang kita keluarkan tidak akan berkurang, malah bertambah,” tuturnya dengan tulus.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H. M. Ashar Tamanggong, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan program bantuan usaha mikro kecil (UMKM) yang dijalankan oleh lembaga pemerintah non-struktural yang dipimpinnya.
“Kami bersyukur karena program bantuan modal usaha yang digulirkan BAZNAS Kota Makassar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bantuan ini merupakan bentuk komitmen BAZNAS dalam memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri dan berdaya saing,” ungkapnya.
Dengan semangat, ketekunan, dan keikhlasannya dalam berinfak, Ibu Nasriani menjadi contoh nyata bagaimana bantuan modal dari BAZNAS mampu mengubah kehidupan mustahik menjadi lebih berdaya, mandiri, dan bermanfaat bagi sesama.
BERITA24/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
Raih Keberkahan di Bulan Jumadil Awal: Perbanyak Sedekah dan Amalan Saleh
Makassar- Umat Islam kini telah memasuki bulan Jumadil Awal, bulan kelima dalam sistem kalender Hijriah. Meskipun tidak memiliki keutamaan khusus yang disandingkan dengan bulan Ramadan atau Dzulhijjah, para ulama mengingatkan bahwa setiap bulan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh.
Memasuki bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk tidak membiarkan waktu berlalu sia-sia. Jumadil Awal dapat dijadikan sebagai momentum untuk "memanaskan mesin" ibadah dan memperbaiki diri sebelum menyambut bulan-bulan mulia berikutnya.
Salah satu amalan yang sangat ditekankan untuk dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Jumadil Awal, adalah bersedekah. Amalan ini memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam karena dampaknya yang langsung terasa, baik bagi pemberi maupun penerima.
Para dai dan pemuka agama menyerukan agar umat memanfaatkan bulan ini untuk melatih kedermawanan. "Sedekah tidak terikat oleh waktu atau bulan tertentu, namun memperbanyaknya di setiap kesempatan adalah tanda keimanan," ujar seorang pengamat keagamaan di Jakarta.
Ia menambahkan, bersedekah di bulan-bulan seperti Jumadil Awal dapat menjadi cara untuk membersihkan harta dan jiwa. "Dalam hadis disebutkan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta. Justru, Allah berjanji akan melipatgandakan balasan bagi mereka yang ikhlas berbagi," jelasnya.
Amalan sedekah ini tidak hanya terbatas pada harta benda. Memberi makan orang yang membutuhkan, menyumbang pakaian layak pakai, membantu biaya pendidikan, atau bahkan memberikan senyuman tulus kepada sesama sudah terhitung sebagai sedekah.
Selain memperbanyak sedekah, umat Islam juga dianjurkan untuk mengisi hari-hari di bulan Jumadil Awal dengan amalan-amalan berikut:
1. Puasa Sunnah: Menghidupkan kembali rutinitas puasa Senin-Kamis serta puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 Jumadil Awal).
2. Qiyamul Lail (Shalat Malam): Mendirikan shalat Tahajjud untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di sepertiga malam terakhir.
3. Tilawah Al-Quran: Meningkatkan interaksi dengan Al-Quran, baik dengan membaca, menghafal, maupun mentadabburi (merenungkan) maknanya.
4. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar: Senantiasa membasahi lisan dengan mengingat Allah dan memohon ampunan atas segala khilaf dan dosa yang telah lalu.
Para ulama berpesan agar umat Islam memanfaatkan Jumadil Awal sebagai ladang amal. Dengan memperbanyak ibadah, khususnya bersedekah, diharapkan dapat menjadi bekal untuk meraih keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.
BERITA23/10/2025 | Darmawati
Hari Terakhir Penyaluran Daging DAM Haji 2025, BAZNAS Kota Makassar Serahkan Bantuan di Kampung Zakat Malewang
Makassar, 22 Oktober 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menuntaskan rangkaian penyaluran daging DAM Haji tahun 2025 dengan kegiatan terakhir yang dilaksanakan di Kampung Zakat Malewang, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Pada kesempatan ini, BAZNAS Kota Makassar menyalurkan bantuan daging DAM kepada 30 penerima manfaat yang tersebar di wilayah Kampung Zakat Malewang. Penyaluran ini menyasar klaster pekerja berpenghasilan rendah dan keluarga miskin ekstrem sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat mustahik.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ahmad Malik Thaha, selaku Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Kota Makassar, yang turut mendampingi proses penyerahan bantuan. Turut hadir pula Kepala Bagian Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar serta Bapak Sahabuddin, pengurus Kampung Zakat Malewang.
Dalam sambutannya, perwakilan BAZNAS Kota Makassar menyampaikan bahwa kegiatan ini menandai berakhirnya rangkaian penyaluran daging DAM Haji tahun 2025 yang dilaksanakan di sejumlah titik di Kota Makassar.
“Alhamdulillah, penyaluran daging DAM Haji tahun ini berjalan lancar hingga hari terakhir. Kami bersyukur dapat menyalurkan amanah BAZNAS RI kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, termasuk di wilayah Kampung Zakat Malewang yang menjadi salah satu fokus pendayagunaan zakat di Kota Makassar,” ujar perwakilan BAZNAS Kota Makassar.
Program penyaluran daging DAM Haji tahun 2025 ini merupakan kolaborasi antara BAZNAS RI dan BAZNAS Kota Makassar, dengan total 1.125 pouch daging DAM yang telah disalurkan kepada 225 penerima manfaat dari berbagai klaster mustahik, seperti ibu hamil, pekerja rentan, tenaga pendidik dan dakwah, keluarga miskin ekstrem, yatim dhuafa, serta penyintas bencana.
Melalui kegiatan ini, BAZNAS Kota Makassar berharap kehadiran program penyaluran daging DAM Haji dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat mustahik serta memperkuat semangat berbagi dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
BERITA22/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
Hari Santri Nasional 2025, Wali Kota Makassar Sampaikan Amanat Menag dan BAZNAS Salurkan Bantuan untuk Yatim Piatu
Makassar, 22 Oktober 2025 — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir sebagai Pembina Apel Hari Santri Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Makassar di Lapangan Masjid Raya Al-Markaz Al-Islami, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan berlangsung khidmat dan diikuti ribuan santri, alim ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, serta jajaran Forkopimda Kota Makassar.
Turut hadir Wakil Ketua I BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim, S.Ag., M.Si. Pada kesempatan ini, BAZNAS Kota Makassar melalui UPZ Kementerian Agama Kota Makassar juga menyerahkan bantuan sembako dan daging DAM Haji kepada anak yatim piatu di Kota Makassar, yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Makassar.
Santri Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia
Dalam apel tersebut, Wali Kota Makassar membacakan amanat Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., yang dibacakan serentak di seluruh Indonesia.
Peringatan Hari Santri Nasional 2025 mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, sekaligus memperingati 10 tahun penetapan Hari Santri sejak 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.
Dalam amanat tersebut disampaikan bahwa Hari Santri merupakan momentum refleksi perjuangan umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan, serta pengingat bahwa santri dan pesantren memiliki peran besar dalam membangun peradaban dan karakter bangsa.
Wali Kota juga menegaskan pentingnya santri menjadi generasi berilmu dan berakhlak, tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga teknologi, sains, dan bahasa dunia.
“Dari tangan para santri, masa depan Indonesia ditulis,” ujar Munafri saat membacakan amanat.
BAZNAS Kota Makassar Berbagi di Momen Hari Santri
Di sela kegiatan, BAZNAS Kota Makassar menyalurkan bantuan sembako dan daging DAM Haji kepada anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian sosial dan sinergi dengan Kementerian Agama.
Wakil Ketua I BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim, S.Ag., M.Si., menyampaikan bahwa kehadiran BAZNAS dalam peringatan Hari Santri merupakan bentuk dukungan terhadap kesejahteraan para santri dan masyarakat mustahik.
“Momentum Hari Santri ini kami jadikan ajang berbagi kebahagiaan dan memperkuat semangat kepedulian. BAZNAS akan terus hadir mendampingi para santri melalui berbagai program pendidikan dan sosial,” ujarnya.
Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 di Kota Makassar menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, Kementerian Agama, dan BAZNAS dalam membangun generasi santri yang berdaya, berilmu, dan berakhlak mulia.
BERITA22/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
Wali Kota Munafri Pimpin Apel Hari Santri 2025, Sampaikan Amanat Menteri Agama RI
MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir sebagai Pembina Apel Hari Santri Nasional 2025 yang digelar Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Makassar di Lapangan Masjid Raya Al-Markaz Al-Islami, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini berlangsung khidmat dan diikuti ribuan santri, alim ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar.
Pada kesempatan tersebut, Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi membacakan naskah resmi amanat Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., yang secara serentak dibacakan dalam apel Hari Santri di seluruh Indonesia.
Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, sekaligus menjadi momentum peringatan 10 tahun penetapan Hari Santri sejak tahun 2015 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2015.
Dalam amanat yang dibacakan, Appi menyampaikan bahwa Hari Santri tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga momen refleksi akan sejarah perjuangan umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Penetapan Hari Santri merujuk pada peristiwa heroik Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dicetuskan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari, yang menyerukan kewajiban berjihad bagi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan negara dari ancaman penjajahan.
“Resolusi Jihad itulah yang membakar semangat perjuangan rakyat Indonesia, hingga memicu pertempuran monumental 10 November 1945 di Surabaya yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” demikian amanat yang dibacakan Wali Kota Makassar itu.
Dalam amanat Menteri Agama yang dibacakan Wali Kota, pesantren dinilai memiliki peran besar dalam sejarah pendidikan dan pembentukan karakter bangsa.
Bahkan sebelum kemerdekaan, pesantren telah menjadi pusat penyebaran ilmu keislaman, akhlak, dan perjuangan kebangsaan.
Kini peran santri semakin strategis, tidak hanya dalam bidang keagamaan tetapi juga pendidikan, ekonomi, teknologi dan kepemimpinan.
“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia,” bunyi amanat tersebut.
Dalam naskah aman dibacakan, Appi juga menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kebakaran yang menyebabkan 67 santri wafat di Pondok Pesantren Al-Fauzi, Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan bahwa negara hadir dalam duka pesantren. Kementerian Agama telah meninjau lokasi, menyalurkan bantuan, dan memastikan proses pemulihan berjalan baik.
Teks yang disampaikan Munafri juga menegaskan komitmen pemerintah terhadap pembangunan pesantren. Sejumlah kebijakan telah diterbitkan, antara lain.
UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren, program dana abadi pesantren.
Selanjutnya, program cek kesehatan gratis untuk santri, program makan bergizi gratis bagi santri seluruh Indonesia
Dalam amanat itu, menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas komitmennya dalam menghadirkan kebijakan besar yang menyentuh dunia pendidikan keagamaan dan pesantren.
Di akhir amanat, Appi menyampaikan pesan penting kepada para santri agar terus menjadi garda terdepan peradaban bangsa.
“Jadilah santri yang berilmu dan berakhlak. Rawat tradisi pesantren, juga inovasi zaman. Dari tangan para santri, masa depan Indonesia ditulis,” tuturnya.
Sumber: Pemerintah Kota Makassar / Humas Pemkot Makassar
BERITA22/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar
Mahasiswa UIN Alauddin PPL dan PKL di BAZNAS Makassar
Lima mahasiswa Universias Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, masing masing Abil Arqam, Andi Sri Mulyani, Az-zahrah Salsabila, Halima Tajudin, serta Romiana Ananda menggelar Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) dan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.
Kepala Bagian IV Bidang Adminitrasi, Umum, dan SDM BAZNAS Kota Makassar, Fitriani Ramly saat menerima ke lima peserta PKL, Senin, 20 Oktober pagi tadi, mengemukakan, kelima mahasiswa UIN Alauddin yang ber-PKL di lembaga pemerintah nonstruktural berlamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar ini siap memulai babak baru dalam perjalanan akademik mereka.
Di BAZNAS Makassar, jelas Fitriani Ramly, para mahasiswa UIN ini tidak sekadar ber- PKL, namun mereka merupakan bagian dari perjuangan besar untuk mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan harkat kehidupan umat. Mereka telah menjadi jembatan antara teori di kampus dan realita di lapangan.
Dengan bekal pengalaman di BAZNAS Makassar, ke lima mahasiswa ini lebih yakin bahwa, panggung dakwah terbentang luas, mulai dari mimbar masjid hingga dapur-dapur rumah tangga yang membutuhkan uluran tangan dan motivasi.
“Jadi ke lima mahasiswa UIN Alauddin yang PKL di BAZNAS sini terbagi atas dua kelompok. Pertama satu bulan, dan kelompok kedua selama 40 hari,” urai Fitriany Ramli, seraya menambahkan, PKL mahasiswa ini merupakan kegiatan akhir di kampus.
Fitriani Ramly berharap, nantinya mahasiswa UIN yang PKL di BAZNAS Makassar dapat menimba pengalaman. Sebab, praktek di BAZNAS tidak sekadar untuk memenuhi SKS di kampsu semata, melainkan menorehkan jejak profesionalisme dan kemanusiaan lebih dalam, khususnya mengenai zakat, infak, dan sedekah.
“Kami berharap, semoga dari jantung kantor BAZNAS Makassar ini, mahasiswa nantinya dapat membawa pulang bukan nilai praktek semata, melainkan visi baru tentang bagaimana Dakwah dan Komunikasi dapat menjadi kekuatan transformatif bagi ummat dan keumatan,” tutup Fitri—sapaan akrabnya.
Sementara itu, Halimah Tajudin—salah seorang peserta PKL mengemukakan, setelah PKL di BAZNAS dan kembali ke kampus UIN nantinya, maka langkahnya terasa lebih mantap dan penuh semangat. Apalagi, PKL di BAZNAS Kota Makassar bukan sekadar tuntutan kurikulum, melainkan sebuah panggilan jiwa yang dijawab dengan tekad dan tindakan nyata.
“Nantinya, setelah PKL di BAZNAS ini saya dan rekan Romiana Ananda tidak saja membawa pulang nilai PKL, melainkan sekaligus membawa juga cerita, inspirasi, dan keyakinan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mengalirkan kebaikan bagi sesama,” ujarnya, seraya menambahkandalam PKL ini dosen pembimbibgnya adaah Dr.Rahmawati Muin, S.ag.M.Ag.
Malah, ketika masa PKL, keduanya merasakan transformasi dalam diri. Bukan sekadar penambahan poin dalam transkrip nilai, melainkan sebuah pengalaman mendalam yang membentuk sudut pandang. Mereka melihat langsung bagaimana ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah bisa menjadi alat yang ampuh untuk menciptakan perubahan nyata di tengah tengah ummat.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, mahasiswa semester 7 Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini mengakui ber-PKL di BAZNAS Makassar memiliki sarat makna. “Salah satunya, BAZNAS Makassar menjadi menjadi "laboratorium" nyata,” tutup mahasiswa asal Desa Koli Petung, Kecamatan Adonara, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
BERITA20/10/2025 | Syarifuddin Pattisahusiwa
BAZNAS Kota Makassar dan Eline.news Bersinergi Gelar Sunatan Massal di Phinisi Point Mall
Makassar – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar bekerja sama dengan Eline.news dan Pemerintah Kecamatan Mariso menggelar kegiatan Sunatan Massal di Phinisi Point Mall Makassar, pada Sabtu (18/10/2025).
Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari rangkaian program pelayanan kesehatan dan kemanusiaan yang digagas BAZNAS Kota Makassar. Hingga pelaksanaan kali ini, tercatat sebanyak 1.301 peserta telah mengikuti sunatan massal yang telah berlangsung sebanyak 16 kali sepanjang tahun 2025.
Acara ini juga menjadi momentum penting bagi Eline.news, yang merayakan ulang tahun ketiganya sekaligus menandai perubahan nama dari Eline.id menjadi Eline.news.
“Ulang tahun ketiga ini menjadi momen penting bagi kami karena sekaligus menandai perubahan nama dari Eline.id menjadi Eline.news. Kami ingin merayakannya bukan dengan pesta, melainkan dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Lisa, perwakilan Eline.news.
Lisa juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan sosial ini.
“Terima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar, Pemerintah Kota Makassar melalui Camat Mariso, serta para mitra seperti Phinisi Point Mall, Hotel The Rinra Makassar, Mercure Makassar Nexa Pettarani, Maxone Hotel, Astra Motor Sulsel, Kalla Toyota, Browcyl Pastry Pisang, dan UNM Makassar. Dukungan mereka menunjukkan bahwa semangat berbagi dapat tumbuh di mana saja,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, BAZNAS Kota Makassar menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bentuk bantuan ekonomi, tetapi juga layanan sosial dan kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Kolaborasi lintas sektor yang terwujud dalam kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara media, lembaga zakat, pemerintah, dan dunia usaha dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
BERITA18/10/2025 | Humas BAZNAS Kota Makassar

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
